Kekalahan memalukan Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-23 di laga leg pertama Pra Olimpiade di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang , Rabu (23/2) lantaran kurang tajamnya lini depan tim Merah Putih.
Duet penyerang Merah Putih, Yongky Ariwibowo dan Titus Bonai masih jauh dari harapan menjadi penyerang garang di depan gawang. Ini bisa tampak dari banyaknya peluang terbuang yang gagal dikonversi menjadi gol.
Berkaca pada performa Yongki dkk, TimnasIndonesia sangat membutuhkan sosok Irfan Haris Bachdim yang tampil cukup fenomenal di ajang AFF bersama Timnas Indonesia senior Desember 2010 lalu.
Irfan sejatinya sangat memenuhi syarat untuk tampil bersama Timnas U-23 di ajang Pra Olimpiade. Pemain yang dinaturalisasi menjadi warga negaraIndonesia jelang AFF 2010 itu masih berusia 22 tahun.
Tapi sayangnya striker yang mencetak dua gol di ajang AFF itu menjadi korban kisruh di tubuh PSSI sejak munculnya kompetisi tandingan Indonesia Super League. Irfan yang memperkuat PersemaMalang dilarang main di Timnas karena Persema masuk anggota Liga Primer Indonesia yang diharamkan PSSI.
Akibat dari minimnya gol dari penyerang Timnas Indonesia U-23, nasib Merah Putih kini berada di ujung tanduk setelah kalah 1-3 dariTurkmenistan . Kekalahan cukup telak ini membuat peluang pasukan Garuda muda agak kecil untuk lolos, karena mereka harus menang besar pada leg kedua di Turkmenistan , 9 Maret mendatang.
Indonesia sempat berada dalam eforia ketika Tittusmenjebol gawang lawan di menit ke-14. Tetapi dalam tempo dua menit, Turkmenistan bisa membalas lewat tendangan bebas sang kapten Amanov Arslanmyrat, sebelum Boliyan Aleksandr dan Vahyt menjebol gawang Kurnia Meiga pada menit ke-80 dan 85, yang membuat langkah Turkmenistan jauh lebih ringan dari Indonesia dalam menghadapi laga pra-Olimpiade ini.
Duet penyerang Merah Putih, Yongky Ariwibowo dan Titus Bonai masih jauh dari harapan menjadi penyerang garang di depan gawang. Ini bisa tampak dari banyaknya peluang terbuang yang gagal dikonversi menjadi gol.
Berkaca pada performa Yongki dkk, Timnas
Irfan sejatinya sangat memenuhi syarat untuk tampil bersama Timnas U-23 di ajang Pra Olimpiade. Pemain yang dinaturalisasi menjadi warga negara
Tapi sayangnya striker yang mencetak dua gol di ajang AFF itu menjadi korban kisruh di tubuh PSSI sejak munculnya kompetisi tandingan Indonesia Super League. Irfan yang memperkuat Persema
Akibat dari minimnya gol dari penyerang Timnas Indonesia U-23, nasib Merah Putih kini berada di ujung tanduk setelah kalah 1-3 dari